Calixta sadar melihat dengan kepala matanya sendiri raurel sedang bercumbu dengan Wanita lain, tapi yang lebih ia kagetkan adalah Wanita itu adalah laynne teman masa kecil raurel yang sangat cantik. Tak terasa kedua air mata dari pipi calixta bercucuran dengan deras, rasa kecewa dan eneg menghampirinya. Bukannya malah menegur raurel dan laynne, calixta malah keluar dan berlari menjahui mereka. Rasa sakit akan penghianatan yang selama ini ia rasakan, cinta yang selama ini ia berikan dengan tulus kalah. Rasanya hampir tak percaya dunia runtuh begituh saja, pusing mual serta bingung yang sedang ia rasakan. Air matanya mengalir deras melalui kedua belah pipinya, ingus yang keluar dari hidungnya yang tidak ia bisa kontrol menandakan ia sedang menangis hebat. Calixta bukan berarti tidak memiliki cinta pertama namun bagi Calixta raurel adalah pria yang ia berusaha untuk mencintainya. Bagi Calixta raurel adalah sebuah perjuangan akan dirinya untuk bisa move on dari masa lalu Calixta yang buruk. Calixta memiliki rahasia kelam akan cinta pertamanya yang tidak terbalaskan. Calixta bisa sembuh dengan adanya raurel, namun dengan teganya raurel mengkhianati Calixta. Apakah Calixta akan Kembali kepada raurel dan memaafkannya atau Calixta akan Kembali kepada masa lalunya?. Entah apa yang terjadi perasaan Calixta kali ini tidak menentu. Lagi pula Calixta bukan Wanita yang lama-lama berlarut dalam kesedihan. Cinta baginya adalah sebuah kesalahan seharusnya dia menjalani hubungan dengan tanpa cinta, karena bagi Calixta cinta hanya akan membuatnya sakit hati. Dua kali dalam hidup Calixta merasakan sakit hati karena cinta, maka itu entah apa yang akan dia lakukan selanjutnya.