RIVAL SCHOOL || Fantasy boys ft. The Wind
  • Reads 123
  • Votes 18
  • Parts 2
  • Reads 123
  • Votes 18
  • Parts 2
Ongoing, First published May 04, 2024
menceritakan dua sekolah yang sudah menjadi musuh bebuyutan setiap ada turnamen tahunan.

"Emg kalian gk masalah kalo ngebela kita? " 

"Mereka juga gk perduli sama kita, iya gk jun" 

"Iya lagi pun mereka tidak menggap  kita ada lebih baik kita berdua bantu kalian" 

"Dan kalian jangan takut lah di turnamen minggu depan, selama kita di pihak kalian gk bakal ada bola yang masuk ke keranjang kalian, percaya sama kita"
All Rights Reserved
Sign up to add RIVAL SCHOOL || Fantasy boys ft. The Wind to your library and receive updates
or
#61kimwooseok
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Choose Family  cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.