A World That Has Two Faces

Dunia merupakan tempat yang indah sekaligus kejam. Yang lemah akan ditindas dan yang kuat akan terus berkuasa, hal itu membuat jarak yang terus berkesinambungan hingga terbentuknya suatu kubu untuk memisahkan antara ras terkuat, Sen-Eden dan ras terlemah, Sen-Ades.

Arios dan Venor merupakan kedua anak yang tinggal di Kharkiv, sebuah wilayah pinggiran di daerah kota Livia. Mereka berdua merupakan teman masa kecil dan bercita-cita untuk menjadi seorang petualang sama seperti kedua orang tua mereka.

Seiring dengan berjalannya waktu, mereka menyadari kecurangan, penindasan dan diskriminasi yang dilakukan ras kuat dari Sen-Eden kepada mereka. Meskipun begitu mereka tidak kehilangan ambisi untuk menjadi seorang petualang.

Suatu hari ketika mereka menginjak usia remaja, mereka berdua pergi bekerja ditempat Rukia, seorang wanita dari ras manusia yang tinggal di kota Livia, ia menawarkan sebuah quest yang didapat dari guild petualang kepada mereka namun Rukia memperingatkan bahwa semua informasi yang tertulis di kertas misi tersebut tidak semuanya benar karena ada campur tangan dari ketua guild untuk mempersulit ras dari kubu Sen-Ades. Meskipun begitu Arios dan Venor tetap bersikeras untuk menjalankan misinya.

Malam harinya setelah menjalankan misi, Arios dan Venor pulang ke toko Rukia dan melaporkan bahwa mereka berhasil menyelesaikan quest yang mereka jalankan. Rukia yang merasa terharu itu pun memberikan mereka imbalan yang besar sambil mengelus kepala mereka berdua yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri hingga suatu hari saat Arios dan Venor sedang berjalan-jalan di Kharkiv, mereka bertemu dengan seorang penduduk baru yang ternyata merupakan seorang Elf dengan rambut perak dan mata biru.

Pertemuan inilah yang akan menjadi awal dari terbentuknya suatu grup terkuat yang mempersatukan semua ras. Sebuah kisah yang menceritakan tentang perjalanan para petualang muda untuk mencari jati diri mereka.

#

[Sampul bukan milik pribadi. SC: Pinterest]