The Doll (Season 2)
  • مقروء 16,966
  • صوت 1,655
  • أجزاء 16
  • مقروء 16,966
  • صوت 1,655
  • أجزاء 16
مستمرة، تم نشرها في مايو ٠٨, ٢٠٢٤
للبالغين
1 فصل جديد
Setelah kepergian Meli dan bertubi-tubi masalah yang ia hadapi, membuat Danny berusaha menata hidupnya kembali.

Tak ada satupun informasi yang ia dapatkan tentang Meli. Meli benar-benar pegi, tanpa jejak, menghilang begitu saja. Harapan untuk melayangkan permintaan maaf, dan mengutarakan penyesalan terbesar yang ia lakukan selama ini, masih jauh panggang dari api.

***

Keputusan untuk pergi dari kota rantauan dan kembali ke kota asal, ternyata membuka lembaran baru bagi hidup Meli.

Ia tidak sendirian, janin yang mulanya tidak ia inginkan, tumbuh menjadi gadis cantik yang menggemaskan. Perlahan, rasa sedih, kecewa dan marah akibat kebodohannya sendiri, berganti dengan kebahagiaan.

Gadis mungil itu, membuat hidup Meli yang suram,  berubah menjadi penuh makna sebagai ibu tunggal.

***

Akankah mereka bertemu kembali? Apakah Danny benar-benar siap untuk melihat buah hati mereka, yang tidak pernah ia ketahui selama ini?
جميع الحقوق محفوظة
قم بالتسجيل كي تُضيف The Doll (Season 2) إلى مكتبتك وتتلقى التحديثات
or
إرشادات المحتوى
قد تعجبك أيضاً
Cuddling Myself بقلم glynisawnthera
6 جزء undefined أجزاء مستمرة للبالغين
"Aku mau tidur sama Kakak!" teriak gue sebelum laki-laki itu pergi dari kamar ini. Ya katakanlah gue udah gila karena nerima tawaran buat tidur sama dia gitu aja. Terus apa yang gue dapet? Sudut bibir laki-laki itu tertarik ke atas. Hanya dengan matanya, gue sudah ngerasa dilucuti lewat tatapan tajam dia itu. "Sebucin itu lo sama gue?" tanya dia sambil mandang remeh ke arah gue. "Kakak ngasih pilihan..." menjeda pelan, gue neguk ludah kasar. "Dan pilihan aku adalah tidur sama Kakak," lanjut gue. Terserah dia mau bilang apa, yang penting gue juga dapet apa yang gue mau. Laki-laki bertubuh jakung dengan badan proposional itu berjalan ke arah gue yang sekarang lagi duduk di tepi ranjang. Tubuhnya membungkuk, memajukan wajahnya hingga membuat tubuh gue sontak mundur ke belakang. Namun tangan laki-laki itu justru nahan punggung gue. Mata gue melotot waktu ngerasain tangannya bergerak mengelus pelan punggung gue, dengan wajahnya yang semakin maju. Gue bahkan sudah nahan napas saking ngga siapnya dengan sikap dia itu. Jantung gue berdebar kencang seakan lagi ada pesta di dalam sana. "Lo tahu tidur yang gue maksud, ngga akan seindah tidur yang lo impikan." Dan gue tahu, sedari awal gue ngga pernah nyesel sama pilihan gue. Karena kehilangan dia, jauh lebih buruk dari pada penyesalan yang menanti di ujung sana. ••••••••• Story Written by Glynis Awnthera October 9th, 2020