Evolusi tanpa batas dari awal [ End ]
  • Reads 3,034
  • Votes 107
  • Parts 16
  • Reads 3,034
  • Votes 107
  • Parts 16
Ongoing, First published May 09
[Pada masa bayi, dia menendang kakinya sebanyak 10.000 kali]
[Atribut yang diperoleh: Gunakan atau hilangkan]
[Selama Anda terus melatih bagian tubuh yang sama, bagian tersebut dapat berevolusi tanpa batas, tetapi tidak dapat menembus batas dari organisme berbasis karbon]
[...]
[Pada masa pelajar, total 100 juta kata telah dibaca]
[Atribut yang diperoleh: Akar kebijaksanaan]
[Memori fotografi, kemampuan belajar telah mencapai puncak manusia]
[.. .]
[Pada masa dewasa, total 100 kali telah mengikat batas organisme berbasis karbon]
[ Atribut yang diperoleh: berbagai bentuk]
[Tubuh tidak lagi dibatasi oleh daging dan darah makhluk berbasis karbon, dan dapat berevolusi melintasi bentuk kehidupan]
[...]
Lin Zichen, yang berasal dari penjelajah waktu, menemukan bahwa dia memiliki kepribadian yang berorientasi pada pencapaian segera setelah dia lahir.
Dalam kehidupan ini, ia hanya ingin berevolusi secara diam-diam, terus-menerus mendobrak batasan makhluk hidup, dan menikmati kesenangan yang dibawa oleh proses peningkatan.
All Rights Reserved
Sign up to add Evolusi tanpa batas dari awal [ End ] to your library and receive updates
or
#191maleprotagonis
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
antagonis wife [TERBIT] cover
The Best Of Miracle cover
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover

𝐒oerabaja, 1730

37 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias sembari tersenyum angkuh "Psikopat sialan, kenapa lo gak musnah aja?!" *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.