Satu Atap yang Sama
  • Reads 104,849
  • Votes 5,825
  • Parts 41
  • Reads 104,849
  • Votes 5,825
  • Parts 41
Complete, First published May 10
Seorang gadis yang baru akan memulai babak baru dalam kehidupannya yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Akankah ia mampu memperjuangkan mimpi-mimpinya dengan kehidupannya yang baru sekarang?
All Rights Reserved
Sign up to add Satu Atap yang Sama to your library and receive updates
or
#159au
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
SHIREEN & GUNTUR cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Naughty Girl || BLACKBANGTAN cover
haikal [ DREAMOLOGY ] cover
PANTAS |RORASA| cover
 ARGALA cover
Role Swap Au ( Michikatsu X Oc ) cover
Surat untuk desember (END) cover
MAHESA cover
Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 2 (Lanjutan dari webseries Youtube) cover

SHIREEN & GUNTUR

30 parts Ongoing

Ketika ayah tiri Shireen meninggal, tak sepeserpun warisan diturunkan pada ibunya. Bagi Shireen dan ibunya tak jadi soal. Tapi Shireen tak menyangka hal tersebut juga dialami adik tirinya Muhammad Zein Zulfikar yang merupakan anak kandung dari sang ayah tiri. Semua warisan jatuh ke tangan Muhammad Ardhan Zulfikar, yang merupakan kakak tiri Shireen. Bila sang ibu yang tidak sakit dan adiknya yang tak butuh sekolah dan meneruskan kuliah, Shireen tak akan mau dimanfaatkan kakak tirinya itu. Terlebih sang kakak rupanya sudah menyuruhnya mendekati seorang pria matang bernama Guntur Jayantaka. Shireen tahu kenapa sang kakak bersikeras menyuruhnya mendekati pria itu, karena Ardhan begitu mencintai sosok Aleena yang menjadi kekasih seorang Guntur. Terlebih Aleena rupanya bermain api bersama kakaknya di belakang Guntur. Sampai akhirnya Ardhan memasang jebakan baginya dan Guntur. Shireen tahu pernikahan ini tidak akan berhasil. Tapi dia harus bertahan untuk ibu dan adiknya. Terlebih posisi Guntur yang sudah menjabat sebagai CEO Bratadikara, Tbk. Semakin jauh Shireen menggapai sang suami. Ia hanya harus bertahan sampai sang ibu sembuh, dan sang adik menyelesaikan kuliah. Tapi rencana selalu tinggal rencana...