Prolog Sebenarnya, kamu ingin membawaku kemana, Satria? Sepertinya perjalanan kita cukup jauh." Sarah mempertanyakan arah tujuan Satria yang membawanya pergi dari kota Jakarta. Sepasang matanya yang bening dan teduh sibuk menatap gedung-gedung pencakar langit berlalu seiring gerak mobil yang melakukan kencang dikemudikan Satria. "Ke sebuah tempat di kaki pegunungan." jawab Satria sembari mengerlingkan mata pada Sarah yang duduk di jok sebelah kemudinya. "Tempatnya indah. Sangat indah! Apalagi lembahnya di tumbuhi bunga-bunga hutan yang cantik. Kamu pasti akan menyukainya. Selain bisa merasakan sejuknya hawa pegunungan, di sana kamu juga bisa menenangkan hati dan pikiranmu. Alam menyajikan apa yang tidak pernah kamu lihat selama ini." papar Satria dengan senyum sumringah. Sarah hanya diam, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Selama ini yang dia tahu hanyalah Kota Bengkulu, Bengkulu, dan Bengkulu. Tidak ada tempat lain yang pernah dia kunjungi dan dia temukan keindahannya. Apalagi, saat ini dia hanya tercatat sebagai pendatang baru di ibukota dan bergantung hidup pada laki-laki yang menyelamatkan dirinya dari bibir jurang yang hampir membuatnya memutuskan mengakhiri hidup lebih dini. Saat lampu lalu lintas menyala merah, mobil harus berhenti sejenak. Saat itulah Satria mencuri waktu memandang wajah Sarah antara mengagumi kecantikan paras Sarah dan membayangkan betapa menyenangkan bermain-main dengan dendam yang akan di tujukan pada perempuan bernasib malang itu. Bagaimana kisah selanjutnya? Masukkan ke daftar pustaka kalian untuk menerima update terbaru dari author ya guys yaAll Rights Reserved