LOVING THE FEAR

Mimpi atau kenyataan, ekspektasi maupun realita, Semua itu hanya ilusi semata.

Ketika manusia dipaksa oleh keadaan untuk menghadapi rasa takut.

Ketika manusia diharuskan untuk melawan rasa sakit dan kecewa.

Ketika manusia diciptakan untuk mengalami luka-luka yang dalam.

Mungkin, ramalan itu benar. Dia memang berbahaya bagi kehadiran dunia. Namun, aku bahkan tak betah jika melewati hari tanpanya.

Dia yang berbahaya bagi dunia, justru menjadi duniaku. Dunia kecil yang tumbuh di dalam hati yang juga kecil.

Di saat diriku yang baru saja jatuh menemukanmu, layaknya bajak laut yang menemukan harta karun setelah badai dahsyat, aku mulai merasakan terjangan ombak dari lautan yang bahkan tidak pernah ada.

Memperjuangkan rasa takut tidaklah sama dengan memperjuangkan kebahagiaan.

Sayang sekali, keberadaanmu sudah terlalu berharga untuk sekedar dijadikan kenangan masa sekolah. Seperti penambang yang baru saja menemukan berlian.

Jika waktu terulang kembali, aku akan menerbangkan layang-layang ke atas hamparan cakrawala, dan akan kubuat benang itu putus, sebagai fatamorgana bahwa hubungan lama itu tidak pernah terjadi.

Ketika akhirnya sang merpati terbang mendarat, aku akan menggenggamnya erat.

Aku jatuh cinta terlalu dalam akan rasa takutku. Akankah aku yang tidak spesial ini berhasil mendapatkan hatimu, Fear?