Diary Azzam
  • Reads 2,135
  • Votes 343
  • Parts 15
  • Reads 2,135
  • Votes 343
  • Parts 15
Ongoing, First published May 15
Tidak ada satu orang pun yang ingin hidup berdampingan dengan penyakit yang dideritanya. Semua orang pasti menginginkan mempunyai fisik yang kuat dan mampu melakukan segala aktivitas tanpa terganggu dan mengganggu orang di sekitarnya. 

Namun terkadang, Sang Maha Pencipta memberikan "Hadiah" untuk satu orang dari Milyaran manusia yang hidup di bumi. Dia adalah orang terpilih dan spesial menurut-Nya.


Ini adalah kisah tentang seorang remaja dengan nama lengkap Azzam Genius Mahardika, seorang remaja yang mempunyai salah satu penyakit autoimun bernama Myasthenia Gravis. Penyakit itu dianggap sebagai 'kekurangan' yang nantinya akan mempermalukan nama baik keluarga.




Note :

* Cover by Pin

* Cerita ini murni hasil pemikiran saya sendiri!

* Di mohon untuk tidak mencopy hasil karya saya

* Mohon maaf jika cerita ini masih terdapat banyak kekurangan (◍•ᴗ•◍)

* Ambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya




Selamat membaca ~
All Rights Reserved
Sign up to add Diary Azzam to your library and receive updates
or
#8rasasakit
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
arviana 🍓(On Going) cover
Kita Itu Berbeda cover
HIDDEN IDENTITY cover
REIZANDRA cover
azelvin cover
Afandra Rafa .D. cover
 ARGALA cover
ZAFRAN  cover
Hizoe cover
Who Am I? [SLOW UPDATE] cover

arviana 🍓(On Going)

20 parts Ongoing

"bahagianya kalian itu adalah bahagianya arvi juga, sedihnya kalian itu adalah sedihnya arvi juga," "maaf ya, arvi selalu ngerepotin keluarga ini, arvi juga ngga bisa bahagiakan keluarga ini, dan arvi tau, bahagianya kalian itu adalah..... kematian arvi...." "NGGAK! ITU SEMUA OMONG KOSONG" "berhenti lo itu bukan boneka, Lo juga manusia biasa" dia tersenyum dan berkata, "tau ko," # cover by pinterest #konflik #maaf jika ada banyak kesalahan dalam cerita, kata, maupun frasa. maaf juga bila Ada kesamaan alur, karena ini semua hanya karangan author yang juga seorang manusia, yang pastinya berbuat banyak kesalahan, sekali lagi mohon maaf.