Story cover for Bullying di era digital!!! by Anisastra06
Bullying di era digital!!!
  • WpView
    Reads 365
  • WpVote
    Votes 79
  • WpPart
    Parts 20
  • WpView
    Reads 365
  • WpVote
    Votes 79
  • WpPart
    Parts 20
Complete, First published May 16, 2024
Mature
" tertawa bukan berarti,aku baik-baik saja."


"Maksudnya?"


"Aku nggak yakin,apa setelah kita mengetahuinya.apa kita bisa tertawa bersama, di atas fakta yang menyakitkan."


Manusia hidup penuh dengan rahasia,layaknya lautan. yang hanya bisa kita ketahui 5 %  dan tersisa 95% rahasia yang tidak bisa kita ketahui.

Sedekat pantai pada lautan,tetap lautan akan selalu menyimpan rahasianya.

Sedekat apapun kita, pertemanan atau bahkan keluarga sekalipun.

Akan menyimpan rahasia nya sendiri.
Sedalam nya lautan,seluasnya samudera.
Jangan sampai kau tenggelam pada rahasia yang kau simpan.
All Rights Reserved
Sign up to add Bullying di era digital!!! to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Behind The Smile (TERBIT) cover
story || lee haechan [complete√] cover
Nabasthalassa  cover
acalapati  cover
Cintaku Megalodon (SELESAI)  cover
ELGITA  (TERBIT) cover
ALEYA~~ cover
HUSBAND🔞 || END✓ cover
Kemana Arah Pulang? cover
Lies of life cover

Behind The Smile (TERBIT)

28 parts Complete

| Self discovery | Family & Relationship| slice of life | coming of age | "Behind The Smile" Di balik tawa dan vibes ceria, siapa yang nyangka ada luka yang nggak kasat mata? Ini cerita tentang tiga anak muda yang hidup bareng di satu tempat, tapi masing-masing punya "baggage" hidup yang berat banget buat diomongin. Ada yang struggle banget karena nggak pernah dapet support penuh dari keluarga, terutama soal pendidikan. Komentar negatif dari orang sekitar bikin overthinking nggak kelar-kelar. Ada juga yang tumbuh di keluarga broken home, dipaksa ngikutin mimpi orang tua yang nggak nyambung sama passion-nya. Kasih sayang? Nihil. Dia cuma bisa bertahan karena nggak punya pilihan lain. Terus ada lagi yang mentalnya udah remuk karena sering dibandingin sama saudara atau orang lain. Support emosional dari keluarga? Jangan harap. Mereka keliatan fine di luar, senyum terus, ketawa terus. Tapi di balik itu? Mereka lagi perang sama diri sendiri. Pas hidup makin kerasa toxic dan jalan keluar nggak kelihatan, apa mereka bisa nemuin power buat bangkit lagi? Let's find out their journey-raw, real, and relatable banget dalam "Behind The Smile"