Kenya Gervaso adalah seorang mahasiswa semester empat di sebuah universitas terkemuka. Sejak awal masa kuliah, matanya selalu terpaku pada Azra, seorang senior yang begitu anggun dan terpelajar. Azra tak hanya memesona secara fisik, tetapi juga dikenal akan kepintaran dan ketaatannya pada agama. Kenya mengagumi Azra dari kejauhan, namun tak pernah memberanikan diri untuk berinteraksi dengannya. Hingga suatu hari, setelah mendengar siraman rohani dari seorang ustadz, kenya memantapkan hatinya untuk mendekati Azra dengan cara yang benar dan sesuai syariat Islam, yakni melalui ta'aruf. Dengan menguatkan niatnya dan berdoa kepada Allah, Kenya mulai mencari celah untuk berkenalan dengan Azra. Ia mengikuti kajian-kajian yang sama dengan Azra, berharap dapat berbincang dengannya setelah sesi kajian usai. Namun, kegugupan selalu menghampirinya setiap kali Azra berada di dekatnya. Pada suatu kesempatan, Kenya memberanikan diri untuk menyapa Azra setelah kajian selesai. Dengan gemetar, ia memperkenalkan dirinya dan menyampaikan keinginannya untuk mengenal Azra lebih dekat melalui proses ta'aruf yang halal. Azra, yang terkesan dengan kerendahan hati dan keteguhan iman Kenya, menyambut baik niat baiknya. Sejak saat itu, keduanya mulai saling mengenal satu sama lain dengan didampingi oleh keluarga dan lingkungan yang mendukung. Mereka berbincang tentang visi dan misi hidup, serta memastikan bahwa tujuan mereka sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Semakin lama, rasa kagum kenya pada Azra pun berkembang menjadi sebuah ikatan yang lebih dalam dan suci. Dengan tekad yang kuat dan keyakinan pada jalan ta'aruf, Roka berhasil menggapai cintanya yang halal dan membawa berkah bagi keduanya serta keluarga mereka. Kisah ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga adab dan etika dalam menjalin hubungan, dengan selalu mengutamakan ridha Allah di atas segalanya.
40 parts