12 parts Ongoing "Apa bener kata starla, lo suka sama gue sa?" Melvan bertanya penuh intimidasi, menatap sosok pemuda manis yang menundukkan wajahnya kikuk. Tak kunjung mendapat jawaban, ia mencengkram kedua bahu Harsa, memaksa sang empu untuk menatapnya.
"Jawab Harsa Pradipta! Arti persahabatan kita dari kecil ternyata ini?! Cih menjijikan !" Melvan mendecih.
Mendengar hinaan yang begitu sakit keluar dari mulut Melvan,membuat mata Harsa memanas, menahan tangis yang hendak pecah. Ia tak mau menangis di hadapan Melvan, takut temannya itu semakin memandang dirinya rendah sebagai laki-laki.
"Itu semua bohong! Starla bohong! Asal lo tau gue sayang sama lo , layaknya seorang temen Van! Ga lebih..." Harsa membohongi perasaannya sendiri demi persahabatan mereka.
Entah mengapa mendengar penuturan Harsa, Melvan sedikit tak terima membuat ia menarik tengkuk Harsa kasar dan mempersatukan bibir mereka. Harsa sedikit berjengit kaget, kini tangannya meremat kerah seragam Melvan.
Hampir 5 menit mereka berciuman, membuat Harsa kehabisan nafas dan mengakhiri pergumulan mereka.
"Semuanya udah jelas, lo emang menjijikan! Enyah dari kehidupan gua" Melvan berkata dengan penuh penekanan lalu meninggalkan Harsa yang masih terduduk lemas di lantai.