Krak!! Suara tulang itu seperti patah. Ding Ding Ding!! Suara jam berdenting, tepat pukul dua belas malam. Sosok itu menghilang bersama asap putih meninggalkan si tampan tertidur lelap. **** "Yoongi," panggil Jin teman kerja pria Min itu yang kini jadi sahabat. "Iya Hyung, ada apa?" "Are you oke?" tanyanya pada teman yang sudah anggap seperti saudaranya itu. "Iya, kenapa memang?" tanya balik si pria berkulit pucat itu. "Hemb, ya sudah, tidak apa. Kau hanya terlihat sedikit berantakan." "Oh iya? Nanti aku akan ke salon bersama istriku." Deg! 'istri? Istri yang mana?' batin Seok jin. "Istri?"tanya Seok jin memastikan. "Iya. Astaga apa aku lupa pada istriku Hyung?" "Nanti aku akan mengenalkan padamu,"imbuh Yoongi lagi. "Bukankah istrimu itu ...?" "Kenapa?" tanya Yoongi pada Seok Jin. "Sudah mati," jawab Seok jin lirih tapi masih mampu di dengar oleh Yoongi. Pria berkulit pucat tadi seakan tersadar oleh ucapan temannya Seok Jin. Bahunya perlahan bergetar, satu isakan lolos dari bibir pucatnya. "Hiks ...."
25 parts