Kelas Mipa 1, tempat para guru melihat masa depan cemerlang dengan penuh bangga, adalah rumah bagi murid-murid yang super pintar. Dikenal sebagai "kelas dewa-dewi," kenyataannya, mereka hanyalah sekumpulan remaja biasa yang, kalau Darwin masih hidup, pasti akan menepuk dada puas karena teorinya terbukti: manusia memang berevolusi dari kera. Sebutan "kelas Darwin" ini bukan tanpa alasan, karena kadang-kadang mereka memang terlihat seperti kera yg superr reog. Selama tiga tahun, kelas ini dihiasi oleh tawa, persaingan, dan konflik yang lebih rumit dari persamaan diferensial. Sepuluh siswa dengan kepribadian yang sangat berbeda berkumpul di sini, menciptakan kisah-kisah jenaka yang tak terbayangkan. Ada si jenius yang bisa menghitung cepat tetapi selalu lupa di mana menyimpan buku catatannya, si ilmuwan muda yang lebih sering bereksperimen dengan makan siangnya daripada di laboratorium, hingga si atlit yang terobsesi dengan teori relativitas lebih dari lari cepatnya. Setiap hari di kelas Darwin adalah petualangan intelektual dan komedi situasional. Mereka bersaing dalam segala hal, dari nilai ujian hingga siapa yang bisa membuat eksperimen paling konyol. Meskipun sering kali beradu argumen seperti ilmuwan debat teori besar, pada akhirnya mereka adalah sekumpulan remaja yang menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan dan kegilaan kolektif mereka. Begitulah, kelas ini memang seperti kebun binatang yang cerdas-tempat di mana tawa dan kejeniusan berbaur sempurna. "Semua spesies organisme berkembang lewat seleksi alam yang meningkatkan kemampuan individu untuk bertahan hidup, bersaing dan bereproduksi." -Charles DarwinAll Rights Reserved
1 part