24 parts Ongoing "Nanti siang Sarah datang. Dia ingin bermain bersama kakaknya." La Lembah memandang pesan singkat di layar ponselnya. Seperti ada yang menaburkan bubuk cabai di kelopak matanya, tetapi air matanya sudah terlanjur kering sejak lama.
"Saya anak tunggal." Ketik Lembah.
"Jangan egois. Dia adik kamu." Tawanya terdengar, tetapi bukan tawa bahagia seperti yang diharapkan semua orang. Tawa menyakitkan yang syarat akan kesakitan.
"Dia anak papa, bukan adik saya."
"Berkali-kali saya ingatkan, La Lembah adalah anak tunggal. Tidak punya saudara, termasuk adik dan juga kakak."
"Dia anak papa, berarti juga adik kamu."
"Dia memang anak papa, tapi bukan adik saya."
"Bahkan jika bisa, saya ingin berhenti menjadi anak Anda." Matanya perih, tetapi tak ada satu tetes pun yang ke luar dari sana.