Little Cherry-Blossom
  • Reads 486
  • Votes 67
  • Parts 4
  • Reads 486
  • Votes 67
  • Parts 4
Ongoing, First published May 22
Disclaimer : I don't own the characters of Chibi Maruko-Chan. They belong to Momoko Sakura and the production house.

-----

Ini adalah cerita saat Maruko berada di kelas 5 SD. Saat mereka semua mulai memasuki usia remaja. Kisah romansa yang baru mulai dirasakan anak-anak. Kisah cinta sederhana yang belum mengenal kerumitan dunia.

Dikemas dalam candaan sederhana penulis (yang dominan tidak lucu) dan sedikit tamparan agar teman-teman tetap sadar. Kejadian yang terjadi di cerita mungkin melenceng dari series asli. Ini adalah khayalan penulis sebelum tidur yang gemas dengan tingkah lucu dan menyebalkan Maruko.

Peristiwa di dalam cerita juga banyak terinspirasi dari kisah masa sekolah dasar penulis yang sedikit banyak tidak menyenangkan.

Karena cerita di tulis dengan bentuk short story, bagi yang memiliki ide atau saran, tempat disilahkan.

Ciao!

-----

Please do not copy this story.

Cover from Pinterest!
All Rights Reserved
Sign up to add Little Cherry-Blossom to your library and receive updates
or
#20chibi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
After Graduation cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.