Seminggu ini, aku sedang sibuk-sibuknya di kantor. Sudah 2 hari ke belakang aku pulang malam. Hari ini, aku pulang lebih cepat, pukul 10 malam. Setelah merapihkan meja kerjaku, aku segera memesan ojek online dari kantorku ke stasiun. Aku buru-buru ingin pulang karena langit sudah mendung. Aku ingin dapat segera pulang agar terhindar dari hujan yang mungkin turun. Hari ini aku mengenakan turtleneck putih dilapisi cardigan hitam. Aku juga memakai celana jeans yang cukup ketat dan sepatu sneakers. Kantorku tidak terlalu mempermasalahkan pakaian yang dikenakan selama masih sopan.
Ketika mencapai lobby, driver ojol yang ku pesan pun datang. Kami bergegas meluncur menuju stasiun kereta. Di tengah perjalanan, rintik hujan mulai turun. Meskipun hanya gerimis, namun cukup deras. Akhirnya, driver ojolku memutuskan untuk berhenti dan memakai jas hujan terlebih dahulu. Aku pun dipinjamkan olehnya jas hujan plastik. Ku pindah semua barangku ke tas, kemudian kumasukkan ke dalam jam hujan. Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan. Rupanya, tidak lama setelah kami lanjut berjalan, gerimis pun berhenti. Karena sudah tanggung, akhirnya jas hujan tetap kami kenakan sampai kami tiba di stasiun.
Menjadi seorang Ibu tak pernah ada di dalam benak Riana, apalagi ia masih seorang gadis yang berusia sembilan belas tahun. Namun, suatu hari ia terbangun di tubuh yang bukan miliknya, melainkan tubuh milik Lydia Martin, tokoh antagonis dalam sebuah novel. Seorang ibu tiri dengan tiga anak yang nantinya akan menjadi penjahat besar.
Naasnya, Lydia akan merenggang nyawa di tangan mereka bertiga karena perbuatan jahatnya, menyiksa mereka ketika mereka masih kecil. Menyadari apa yang terjadi, Riana berencana merubah keadaan. Akankah Riana berhasil mengubah ketiga anak kecil itu ataukah kematiannya akan cepat datang?