sendiri itu sepi tapi bersama orang juga sangat melelahkan, mineva Mendes menjalani hidup nya seperti manusia yang membutuhkan batrei dimana kesendirian itu sendiri sumber energi nya, bagaimana jika ada seorang pria yang tergila gila dengan mineva, yang terobsesi untuk memiliki gadis itu? alih alih Takut seperti orang kebanyakan, mineva malah melihat hal itu sebagai peluang untuk kehidupan yang dia impikan. "jangan pergi Tampa izin ku.." sibuk duduk sambil membaca buku, Eva mengalihkan pandangan pada pria yang menjadi calon tunangan nya. "oke... beliin aku buah anggur saat kamu pulang" ia kembali membaca buku, tidak mempedulikan kalimat persetujuan serta ciuman di pipinya. . . . . "ikut aku ke pesta reunian nanti malam" ucap Eva sambil membaringkan kepalanya dipangkuan pria, yang sedang sibuk dengan komputer nya. "Of course" . . . "bukan dia yang menjadi milik ku, tapi, akulah yang menjadi milik nya"All Rights Reserved
1 part