Dengan sedikit keraguan Tavisha merobohkan prinsipnya hanya untuk menerima lamaran dari Arkan. Ia yang dikenal teguh pada pendiriannya seakan menghilang setelah bertemu dengan pria itu. Setidaknya itu-lah yang mereka lihat. Arkan datang dengan membawa sejuta harapan untuk membawa kebahagian pada Tavisha. Harapan seorang yang mencoba untuk ia penuhi karena merasa balas budi. Pernikahan mereka dijalankan berdasarkan sebuah kesepakatan, mengharap itu mampu menjadi pondasi untuk bertahan. Karena sebuah kata cinta tidak tercipta diatas janji mereka.