"Kalo masih punya otak MIKIR" bentaknya sambil menatap nyalang. "Lo masih tinggal disini cuma karena kita semua kasian, ngga usah drama!" "Pernah kepikiran hidup bebas diluar? Lakuin aja, Papa malah seneng kalau kamu inisiatif gitu. Seenggaknya Papa bisa bilang ke semua orang kalau Arsena Bhaskara mati kecelakaan dan mayatnya tak ditemukan." sarkas Papa dari kursi reot disana. Bahagia, nyaman atau aman? apa itu. Bahkan jika di kesempatan ini diberikan tak mungkin Dion membawa tubuh ini kembali ke neraka berkedok rumah itu. Ini kesempatan kedua mereka, kehidupan kedua yang tak boleh di sia-siakan. Pergi meskipun menapaki jalan hidup susah tanpa siapapun. Bertaruh mematikan rasa dalam hati agar tak diinjak seperti dulu. Karya original author, tandai typo ya! Ini cerita kedua setelah non fiksi pertama hehehe. Kasih dukungan vote dan komen biar semangat bikin cerita terus. #1 Arsena (08/06/24) #1 Transmigrasiboy (08/06/24)