Berulang kali aku menemui dokter Tri membuatku
semakin percaya diri, sehingga aku memutuskan kembali
memulai rutinitasku dan kembali menemui orang-orang yang
dulu sempat tidak berani aku temui, walaupun masih berbatas,
dan tentu saja ibuku semakin protektif padaku sehingga
kekhawatirannya semakin membuat langkahku tidak
seluluasa sebelum aku didiagnosa bipolar.
Begitupun dengan ayahku, ayah lebih sering
mengajakku berbicang, tentang apa yang aku rasakan,
tentang reaksi obat-obatan yang aku minum, tentang
psikoterapi dan tentang suasana rumah sakit ketika aku
menjalani psikoterapi setiap pekan. Dan itu membantu
mengembalikan rasa percaya diriku.
Tidak hanya itu rekan kerjaku selalu memberikan
support dan doa yang luar biasa mengalir deras padaku, aku
seperti anak bungsu didalam satu keluarga, semuanya
mencintaiku, mendukungku, ada disampingku.
-
tolong ajari aku!! bagaimana cara menerima keadaan tanpa membenci kehidupan
Terkadang aku merasa iri ketika melihat orang lain dapat bahagia bersama keluarganya, sementara aku hanya bisa tersenyum pada saat hati ini terluka
-