" sakit pa!, " Dikara kecil meraung memohon agar ARKATAMA menghentikan semuanya. Namun sayangnya, Arkatama mengabaikan raungan sang anak. Dia melirik sekilas ke arah Dikara kemudian matanya mengarah ke alat yg sangat dia benci. Jika Arkatama membencinya, sang anak justru kebalikannya. Karena kebencian Arkatama rela menghancurkan alat kesayangan Dikara. " papa!!!, " teriak Dikara kecil menghampiri sang ayah yang tengah menghancurkan alat musik kesukaannya. Dikara langsung memluk kaki Arkatama, memohon agar sang ayah mau menghentikan nya. Dikara kecil menangis melihat alat musik yang kini sudah tidak berbentuk. Dia bahkan mengabaikan tangan mungil yang kemerrahan dan kini berdarah.
7 parts