Cinta Pertama Ana

Memiliki orang tua yang lengkap adalah keinginan semua anak yang lahir ke dunia. Begitu juga dengan Ana Zevania, anak perempuan berusia sembilan tahun yang ditinggal pergi oleh ayahnya sejak ia masih bayi mungkin dulu ia tak terlalu mengerti tapi sekarang ia sudah besar dan ingin tahu bagaimana rasanya cinta pertama dari seorang ayah. Ana ingin merasakan itu, merasakan cinta dari seorang ayah. Tapi, kenapa ibunya tak pernah menceritakan tentang sosok ayah pada dirinya? apa yang disembunyikan? apa yang dirahasiakan? apa yang dihilangkan? banyak sekali pertanyaan dibenak anak perempuan umur sembilan tahun itu. Apa yang dilakukan cinta pertama Ana pada ibunya? apa itu sangat menyakitkan? apa itu menyiksa? apa itu menimbulkan luka? apa kesalahan yang Ana perbuat?Namun, bukan hanya ada keinginan Ana yang ingin bertemu dengan ayahnya, ada keinginan seorang perempuan yang bernama Arkadewi Gistara yang juga ingin kembali bersama suaminya, tetapi kesalahpahaman dimasa lalu membuat mereka harus berpisah hingga Dewi kehilangan suami dan Ana kehilangan sosok ayah dalam hidupnya, mereka sama-sama terluka atas kesalahpahaman yang tak pernah mereka pahami. Keegoisan dalam diri mereka membuat mereka melupakan bahwa ada hal yang lebih penting daripada perpisahan. Mereka bersikap seolah-olah diri mereka adalah korban tetapi korban yang sesungguhnya adalah Ana, anak yang tidak tahu apa-apa tetapi harus menanggung akibat dari perpisahan orang tuanya. Perpisahan yang mereka anggap adalah sebuah kemenangan tetapi akhirnya menjadi derita untuk hidup Ana.