Salah satu rumus yang populer pada masa itu adalah rumus yang didasarkan pada mimpi. Orang-orang percaya bahwa mimpi mereka mengandung petunjuk-petunjuk dari alam gaib yang dapat membantu mereka memilih angka yang tepat. Mimpi tentang binatang, benda, atau situasi tertentu diinterpretasikan secara simbolis untuk menghasilkan angka-angka yang kemudian dipasang dalam taruhan togel. Misalnya, melihat seekor kucing dalam mimpi bisa diartikan sebagai angka 3 dan 4, sementara melihat sungai bisa diartikan sebagai angka 7 dan 8. Selain itu, ada juga yang menggunakan metode ramalan dari kitab suci atau sastra klasik tertentu. Mereka percaya bahwa kata-kata atau kalimat-kalimat yang terdapat dalam teks-teks kuno tersebut memiliki makna tersembunyi yang dapat diungkapkan untuk memperoleh angka-angka yang akan keluar dalam togel. Namun demikian, efektivitas dari rumus-rumus menebak angka togel pada zaman dulu tentu saja sangat diragukan. Sebagian besar metode ini lebih didasarkan pada kepercayaan dan intuisi daripada logika atau perhitungan matematis yang valid. Meskipun demikian, kepercayaan pada rumus-rumus tersebut tetap kuat di kalangan beberapa orang, terutama bagi mereka yang memegang teguh kepercayaan pada hal-hal mistis.