8 parts Ongoing Mature"Pisau Bernama Keluarga"
Bagiku, keluarga adalah pisau kecil.
Tajamnya tak terlihat, tapi lukanya dalam.
Ia tak menebas, hanya menyayat pelan-cukup untuk membuatku berdarah tanpa tahu dari mana perihnya berasal.
Orang lain menyebutnya tempat pulang.
Tapi aku menyebutnya tempat pertama kali aku belajar bagaimana rasanya tak dianggap.
Mereka bilang cinta tak perlu diucapkan, cukup dirasakan.
Tapi bagaimana bisa aku merasakan sesuatu yang bahkan bayangannya pun tak ada?
Mama, Papa...
Aku berdiri di depan kalian, tapi kalian menatap tembus pandang.
Aku bicara, tapi yang kalian dengar hanya kesalahan masa lalu.
Dan malam-malam sepi seperti ini, aku cuma ingin tahu:
Jika keluarga adalah luka,
Apakah sembuh berarti menjauh?
Atau... harus kuanggap mereka hanya mimpi buruk yang belum selesai
Di ulang tahunnya yang ke-20, Arabella hanya ditemani hujan, kue pink, dan sebuah kaktus kecil bernama Momo. Tak ada ucapan, tak ada pelukan. Hanya sunyi yang menggema di kamar kosong.
Ia bukan sedang patah hati karena cinta. Tapi karena rumah yang tak lagi menjadi rumah. Karena keluarga yang semakin jauh, bahkan untuk sekadar menyimpan nomornya pun tak sudi.
"Apakah satu pelukan dari mama dan papa terlalu sulit untuk diberikan?"
Di dunia yang terus berjalan, Arabella terjebak dalam labirin luka dan rindu yang tak berbalas. Tapi ia masih bertahan-untuk membuktikan, ia lebih kuat dari yang mereka kira.
Satu malam, satu tangis, satu jiwa yang mencoba bangkit.
Selami kisah Arabella. Sebuah cerita tentang kehilangan, harapan, dan keberanian untuk tetap hidup meski dunia terasa hampa.