Ketawang Puspawarna, satu dari puluhan rekaman audio Piringan Emas yang dibawa oleh wahana antariksa nirawak Voyager-1, pada suatu siang, terputar secara bersamaan di ponsel dan perangkat audiovisual milik setiap warga di Indonesia. Kepanikan menyebar dengan cepat bak api yang menyambar ladang kering, spekulasi berkembang ke arah kelompok peretas yang melakukan aksinya dalam skala nasional. Namun, Lintang Pangestu mengutarakan spekulasi lain. Spekulasi bahwa pesan yang dibawa Voyager-1 diterima oleh entitas makhluk di angkasa jauh. Mengirimkan sebuah balasan ke makhluk bumi dalam bentuk audio yang mereka kenal. Karena spekulasinya, Lintang menjadi target pencarian banyak orang. Intel polisi yang mengintainya sebagai biang onar, akademisi yang tertarik dengan spekulasinya, hingga kelompok sekte pemuja alien yang menginginkan nyawanya. Mau tidak mau, Lintang pun memutuskan untuk menyelidiki kebenaran di balik pesan yang dikirim oleh entitas misterius dari angkasa jauh itu.