Assalamu'alaikum Mbak Hafidzah

Aku menenggelamkan wajahku ke dalam tumpukan bantal di atas kasurku. Aku menangis sejadi-jadinya. Tak jauh berbeda seperti kurang lebih 3 tahun yang lalu. Ketika takdir tidak sesuai dengan harapan dan rencana yang aku buat. Skenario kehidupanku sudah digariskan oleh Sang Khalik jauh sebelum aku ada di dunia ini. Dan aku belum bisa menerima skenario yang sudah ditetapkan itu.
Aku berpikir bahwa Sang Pencipta hati ini tak mengerti apa yang diinginkan oleh apa yang ia ciptakan. Tapi Teh Artha selalu bilang, Sang Pencipta Maha Tahu tentang apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya. Hanya saja, kadang ciptaan-Nya mengira bahwa itu buruk untuknya. Sayangnya aku belum bisa menerima dan memahami apa yang dikatakan teh Artha.

Kehilangan memang selalu menyakitkan. Tapi dari kehilangan, kita diajarkan untuk mengikhlaskan. Kehilangan pula mengajarkan, bahwa sesuatu yang hilang akan digantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Kehilangan juga menjadikan kita menjadi lebih kuat dan lebih baik.

Apa yang hilang dari Madina? Apa yang Tuhan gantikan kepada Madina atas kehilangan itu? Bagaimana Madina setelah kehilangan? Apakah kehilangan itu yang menyebabkan Madina yang ceria menjadi Madina yang murung nan menarik diri?