"Aku membunuh ayah kandungku. Begitu kata rumor yang tersebar hanya dua hari setelah kematiannya. Aku tidak terlalu memusingkannya. Tanpa bukti nyata, kasak-kusuk mereka cuma omong kosong belaka. Dan lagipula, sejak awal, dengan laki-laki keparat itu aku hanya punya dua pilihan; dia yang mengakhiriku, atau aku yang mengakhirinya lebih dulu. Aku tidak berduka, sebab daripada musibah, kematiannya lebih terasa seperti anugerah. Kematiannya mengantarku pada gadis itu. Gadis yang tidak boleh dimiliki siapapun, kecuali olehku." -Jason Limanjaya