Di kota yang sering dilanda hujan, seorang siswa bernama Aldo memiliki kebiasaan unik: ia sering tidur di kelas. Meski demikian, Aldo memiliki bakat luar biasa dalam futsal dan musik. Diam-diam, Aldo menaruh hati pada Violin, seorang musisi berbakat dan populer di sekolah mereka. Violin sering memberikan perhatian lebih pada Aldo, membuatnya berharap untuk menjalin hubungan lebih dari sekadar teman.
Suatu hari, Aldo memberanikan diri untuk mengajak Violin keluar. Dengan canggung, ia mengutarakan perasaannya dan meminta Violin menjadi pacarnya. Violin, yang sebenarnya sudah tahu perasaan Aldo, menerima dengan bahagia namun menolak hadiah cincin mahal yang Aldo berikan, mengingatkannya untuk tidak menghabiskan uang sebesar itu.
Namun, kebahagiaan Aldo dan Violin tidak bertahan lama. Muncul konflik ketika Aldo melihat Violin jalan dengan pria lain, Andi. Fajar, Riko, dan Dito yang melihat kejadian itu marah besar dan menyerang Andi dengan brutal. Situasi semakin memanas ketika Violin memutuskan hubungan dengan Aldo dan mulai berpacaran dengan Andi, memicu kemarahan Fajar, Riko, dan Dito.
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.