Dalam dunia gemerlap industri hiburan Korea, dua aktor papan atas, Kim Hye Yeon dan Byeon Woo Seok, dipertemukan dalam drama komedi romantis berjudul "Lovely Runner." Hye Yeon, aktris ceria dan penuh semangat yang berusia 27 tahun, berperan sebagai Im Sol, seorang fans yang mendapatkan keajaiban kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan idolanya dari nasib tragis. Woo Seok, aktor berusia 33 tahun yang ramah dan baik hati, memerankan Sun Jae, seorang vokalis boyband terkenal yang di masa lalu adalah seorang atlet renang berbakat.Setelah proyek drama berakhir, keduanya dilanda kebingungan perasaan. Apakah chemistry yang mereka rasakan adalah cinta yang nyata, atau hanya ilusi dari peran yang mereka mainkan? Hye Yeon berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu hanya perasaan sesaat, namun kedekatan mereka semakin membuatnya bimbang.Di sisi lain, Woo Seok yang awalnya melihat Hye Yeon sebagai adik tetangga yang ceria, mulai merasakan getaran hati yang tak biasa setiap kali bersama dengannya. Kehadiran Kim Ye Jin, sahabat lama Woo Seok yang juga seorang aktris cantik dan charming, semakin memperumit situasi. Ye Jin diam-diam menyimpan perasaan pada Woo Seok, namun takut merusak persahabatan mereka yang telah terjalin sejak lama.Saat Woo Seok hendak mengungkapkan perasaannya kepada Hye Yeon, Ye Jin tiba-tiba datang dan menyatakan cintanya pada Woo Seok, menciptakan konflik dan ketegangan baru. Di tengah kebingungan ini, muncul Lee Seung Hyub, seorang idol yang juga ikut terlibat dalam drama, dan diam-diam menyimpan rasa untuk Hye Yeon.
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.