"Aku akan menikahi Jennie.."
Chanyeol hampir memuntahkan ice coffee yang ia minum, kalau tidak segera menutup mulutnya. Ia mungkin akan tersedak lantas batuk tiada henti.
"Taehyung, apa kau bodoh?" Chanyeol memelotot tidak percaya, "menurutmu, menikah semudah itu? Aku tidak pernah mengira Presiden Kim seceroboh ini!"
"Taehyung, apa kau lupa, yang kau lakukan bermula dari pertanggungjawaban dan hanya sebatas pertanggungjawaban! Kau hanya bertanggung jawab terhadap beberapa hal, bukan berarti kau harus menyerahkan seluruh hidupmu padanya!"
"Semua yang kau berikan padanya selama ini, sudah jauh lebih dari cukup! Kau memberinya rumah yang nyaman, teman yang pengertian, pekerjaan yang mapan. Itu sudah jauh lebih cukup! Kalau kau terus memikirkan hidupnya, kapan kau mulai memikirkan hidupmu sendiri?" mata Chanyeol berapi-api, sangat marah mendengar keputusan konyol dari Taehyung.
Akan tetapi, Taehyung hanya menatap Chanyeol. Ia jelas sudah menghafal dengan baik, cara menangani amarah Chanyeol. Dia adalah tipikal yang butuh meluapkan semua emosinya, barulah siap menerima penjelasan. Maka, diam adalah satu-satunya upaya membuat sahabatnya tenang.
Setelah hening beberapa saat, Taehyung baru mulai bicara. "Karena.. aku tidak bisa mempercayai siapapun untuk menjaga gadisku itu.. setelah semua yang aku lakukan untuknya, kurasa, di dunia ini, tidak akan pernah ada yang setara sepertiku, yang menyayanginya dan memperlakukannya dengan tulus, yang hanya mengharapkan kebahagiaannya, bahkan jika aku terluka."
"Taehyung.. kau benar-benar menyedihkan.." Chanyeol menatap nanar pada sahabatnya.