Story cover for TEEN DETECTIVE | CASE #1 THE FALLEN MAN - by BLUESTARRY (ON GOING) by bluestarrybooks
TEEN DETECTIVE | CASE #1 THE FALLEN MAN - by BLUESTARRY (ON GOING)
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Jun 04, 2024
Sore itu Dheanira terpaksa kembali ke sekolah karena dompetnya tertinggal. Sekolah di sore hari tidak terlalu menakutkan, tapi tetap saja menegangkan. Setelah Dhea mendapatkan dompetnya, ia tersandung sebuah kasus pembunuhan. Yang mana ia, Julian, dan Ervan menjadi tersangka karena masih ada di sekitar sekolah saat pembunuhan terjadi. 

Tiga orang yang menjadi tersangka mengundang dua teman yang lainnya untuk membantu melepaskan tuduhan dan mencaritahu siapa yang menjadi dalang di balik pembunuhan tersebut.
All Rights Reserved
Sign up to add TEEN DETECTIVE | CASE #1 THE FALLEN MAN - by BLUESTARRY (ON GOING) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
[END] High School of Mystery: Russet Case by IchiHikaru
27 parts Complete
[High School of Mystery 4] Sisi hanya bisa pasrah seraya menggerutu dalam hati saat Ellion yang disangka delusional terus mengekor karena mengaku sebagai cinta pertamanya. Selain karena tidak mau diganggu oleh kedua sahabatnya yang ingin "balas dendam", dia tidak terlalu menyukai keberadaan pemuda itu karena pemikirannya yang kadang bisa dikatakan absurd. Suatu hari, Sisi pergi ke markas lantai tiga untuk menenangkan diri. Seperti biasa, Ellion mengikutinya. Karena bosan, gadis berkacamata tipis itu akhirnya memutuskan untuk menceritakan kasus yang pernah terjadi berhubungan dengan ruangan yang mereka jadikan markas. Saat itu, Sisi terpaksa keluar dari kelas karena berdebat dengan Kevin saat jam pelajaran seni budaya. Meskipun kesal, gadis berkacamata itu terpaksa dihukum membersihkan ruangan kosong di sekolahnya bersama ketua OSIS yang ternyata buta nada. Ruangan tersebut berada di lantai tiga, tempat yang sangat strategis. Sehingga Kevin yang iseng memandang bangunan sekolah menemukan mayat di antara tumpukan sampah. Tanpa pikir panjang, laki-laki bita nada yang saat itu masih menjabat sebagai ketua OSIS segera melakukan penyelidikan sesaat setelah Sisi menyelesaikan hukuman itu sendirian. Dari hasil penyelidikan mereka berdua yang dibantu oleh Steve yang tanpa sengaja menemukan mereka di belakang kelas, merema menemukan seorang gadis pendiam bernama Ervina sebagai satu-satunya orang yang tidak memiliki alibi. Jika diperhatikan, kasus itu memang mirip dengan pembunuhan bintang sekolah yang sudah mereka selesaikan belum lama ini. Apakah gadis itu memang pelakunya? Atau dia hanya korban keadaan seperti Sisi? Cepat atau lambat, kebenaran pasti akan terungkap. Sebuah kasus dilatarbelakangi warna coklat.
Pembunuh Di Sekolah by Deesca
10 parts Ongoing
Seorang gadis bernama Karin secara tidak sengaja terlibat dalam kasus pembunuhan di sekolahnya. Semuanya berawal ketika dia tidak sengaja menemukan mayat petugas kebersihan sekolah di belakang gudang. Hal ini menggugah rasa ingin tahunya tentang apa yang telah terjadi. Dia masih ingat dengan jelas genangan darah yang membuat rumput menjadi merah, dan tergeletak dengan beberapa luka tusukan. Mayat itu tampak seperti binatang kecil, tak berdaya di hadapan pemangsanya, mati begitu saja. Sebelum menemukan mayat itu, dia berpapasan dengan seorang pria. Seorang pria jangkung dengan masker dan kacamata hitam yang menutupi wajahnya. Pria itu juga mengenakan topi untuk menutupi rambutnya. Pakaiannya tampak berlapis-lapis, dan dia membawa tas besar yang tampak sangat berat. Namun, ada sesuatu yang tidak bisa disembunyikan oleh pria itu. Aroma darah yang jelas menguar dari tubuhnya. Kekacauan terjadi di lingkungan sekolah. Orang-orang mulai membentuk opini mereka sendiri. Karin adalah orang yang paling terpengaruh. Ia sering ditanyai tentang mayat yang ditemukannya. Orang-orang terus memintanya untuk menceritakan kembali kejadian itu. Pada saat itu, seorang guru baru datang dan mengalihkan perhatian warga sekolah. Seorang guru muda dengan wajah tampan yang menarik perhatian semua orang. Kasus pembunuhan menghilang begitu saja. Polisi tidak dapat menemukan petunjuk lagi. Ketika orang-orang mulai lupa, Karin merasa ada yang janggal. Guru muda itu tampak aneh di matanya. Karin merasa guru itu selalu mengawasinya. Guru itu juga memiliki sebuah buku catatan hitam yang ia tunjukkan kepada murid-muridnya. Dia mengatakan bahwa buku itu adalah catatan untuk anak-anak yang nakal. Jika pelanggaran mereka melebihi tiga kali, mereka yang nakal akan dihukum. Saat itulah pembunuhan berikutnya dimulai.z
You may also like
Slide 1 of 10
[END] High School of Mystery: Russet Case cover
[TERBIT] High School of Mystery: Scarlet Case cover
Suicides Love cover
A Message From Hell [SUDAH TAMAT] cover
MURDERER IN THE SCHOOL SEASON 2 [COMPLETED] cover
Tragedi Toilet Sekolah [END] cover
MURDERER IN THE SCHOOL [Completed] cover
Bayangan Luka cover
Lost In The Fog cover
Pembunuh Di Sekolah cover

[END] High School of Mystery: Russet Case

27 parts Complete

[High School of Mystery 4] Sisi hanya bisa pasrah seraya menggerutu dalam hati saat Ellion yang disangka delusional terus mengekor karena mengaku sebagai cinta pertamanya. Selain karena tidak mau diganggu oleh kedua sahabatnya yang ingin "balas dendam", dia tidak terlalu menyukai keberadaan pemuda itu karena pemikirannya yang kadang bisa dikatakan absurd. Suatu hari, Sisi pergi ke markas lantai tiga untuk menenangkan diri. Seperti biasa, Ellion mengikutinya. Karena bosan, gadis berkacamata tipis itu akhirnya memutuskan untuk menceritakan kasus yang pernah terjadi berhubungan dengan ruangan yang mereka jadikan markas. Saat itu, Sisi terpaksa keluar dari kelas karena berdebat dengan Kevin saat jam pelajaran seni budaya. Meskipun kesal, gadis berkacamata itu terpaksa dihukum membersihkan ruangan kosong di sekolahnya bersama ketua OSIS yang ternyata buta nada. Ruangan tersebut berada di lantai tiga, tempat yang sangat strategis. Sehingga Kevin yang iseng memandang bangunan sekolah menemukan mayat di antara tumpukan sampah. Tanpa pikir panjang, laki-laki bita nada yang saat itu masih menjabat sebagai ketua OSIS segera melakukan penyelidikan sesaat setelah Sisi menyelesaikan hukuman itu sendirian. Dari hasil penyelidikan mereka berdua yang dibantu oleh Steve yang tanpa sengaja menemukan mereka di belakang kelas, merema menemukan seorang gadis pendiam bernama Ervina sebagai satu-satunya orang yang tidak memiliki alibi. Jika diperhatikan, kasus itu memang mirip dengan pembunuhan bintang sekolah yang sudah mereka selesaikan belum lama ini. Apakah gadis itu memang pelakunya? Atau dia hanya korban keadaan seperti Sisi? Cepat atau lambat, kebenaran pasti akan terungkap. Sebuah kasus dilatarbelakangi warna coklat.