Ferrel Wijaya mahessa anak yang memiliki bakat bermain piano. la selalu tampil mencolok dan mendominasi setiap perlombaan. bahkan di umur yang sangat muda, sudah menjadi sosok idola bagi anak seumurannya. Namun menjadi idola tidak selamannya menyenangkan, di balik permainannya yang selalu mendominasi. Ferrel selalu dapat perlakuan keras dari sang ayah, sebab ayahnya ingin ia bisa melebihi dirinya dan melanjutkan nama besar yang sudah di buat oleh ayahnya. Semuanya berubah ketika sang ayah meninggal dunia, ia mengalami tekanan mental di tengah penampilannya. Dirinya juga trauma dan membuatnya tidak bisa mendengar suara denting piano walaupun secara fisik pendengarannya baik-baik saja. 5 tahun berlalu. Ferrel tidak lagi menyentuh piano, kehidupan sehari hari nya cukup monoton. Lingkungan sekolahnya tidak ada yang mengetahui tentang kehidupan Farrel, adanya kejadian itu membuatnya trauma dan memutuskan untuk mengurung diri sendiri di dalam halusinasi yang terus menghantuinya. Cukup lama dia mengurung diri sampai akhirnya dia bertemu dengan gadis ceria, yang secara tidak langsung akan mengubah kehidupan monotonnya menjadi berwarna.All Rights Reserved
1 part