18 parts Ongoing Menikah dengan Mas Galuh seperti mimpi yang jadi nyata bagiku. Ia kembali ke desa ini dan membuka kembali bisnis usaha bambu milik ayahnya yang sempat tutup. Kami menikah karena ibu Mas Galuh yang meminta. Sayangnya, sampai tiga bulan pernikahan kami, Mas Galuh belum juga menganggapku sebagai istri. Di matanya, aku hanyalah karyawan yang kooperatif dan bekerja keras memajukan usahanya.
Aku menyadari hal penting yang mungkin jadi alasan mengapa pernikahanku tak juga mengalami kemajuan. Satu, alasan Mas Galuh membuka usaha bambu dan meninggalkan kesempatan kerja di perusahaan besar ibu kota. Dua, alasan Mas Galuh belum juga menganggapku sebagai istrinya. Tiga, alasan Mas Galuh tampak tak nyaman berada di dekatku.
Semua itu membuatku menyadari bahwa cinta tak bisa dipaksakan dan aku berencana untuk meninggalkan Mas Galuh demi kebahagiaanku sendiri. Aku bisa membuka hati pada pria lain yang tulus mencintaiku dan menyemangatiku untuk bisa bahagia dengan caraku sendiri.
Hanya saja, dimana bahagia itu bisa kurasakan? Di samping Mas Galuh atau Mas Ibnu?