Dalam gelapnya kehidupan, kita sering menemukan cerita yang tak terduga, kisah yang menyentuh hati dengan kejujuran yang pahit. Cerita ini bukanlah tentang protagonis yang polos dan naif, atau antagonis yang penuh kejahatan. Ini adalah kisah tentang Asty dan kemunafikannya, tentang pergulatan batin dan topeng yang dikenakannya. Asty bukanlah sosok pahlawan, namun juga bukan penjahat. Ia adalah manusia biasa, dengan kelemahan dan kekurangan yang seringkali tersembunyi di balik senyuman dan sikap yang ramah. Dalam hubungan yang dijalaninya, ada kejujuran yang hilang dan kata-kata yang tak terucapkan. "Jujur saja, aku hanya orang yang kebetulan kamu dapatkan, bukan orang yang kamu suka" - Arby Cerita ini mengajak kita untuk merenungi sisi gelap dari diri kita sendiri, dan menghadapi kemunafikan yang mungkin tersembunyi dalam hati. Ini adalah kisah tentang penerimaan, penyesalan, dan mungkin, pengampunan.