Ketika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik kebaikan yang membawa akhir bahagia. Biasanya akhir cerita ditandai dengan pernikahan megah pemeran utama wanita dan pria. Tanpa menceritakan bagian akhir dibalik layar. The Uncrowned Queen mengisahkan seorang ratu yang tidak pernah mengenakan mahkotanya. Sang ratu yang bukan karakter penjahat, memiliki akhir yang menyedihkan. Pertunjukan peran harus diubah, atraksi baru harus dimainkan. Sophia hanya perlu menjadi penjahat dalam kisah yang penuh kejahatan. Tidak ada yang salah, namun tidak juga bisa dibenarkan. Karena, akhir bahagia selalu datang untuk sang protagonis. Maka dirinya hanya perlu terlihat sebagai protagonis yang dicintai dan diagungkan oleh semua orang bukan? Betapa mudahnya... Penjahat mampu mewujudkan keinginan mereka tanpa batasan hukum dan norma. Terlebih, dalam sebuah novel semua orang mengharapkan pahlawan memiliki seseorang yang harus dilawan. Sayangnya, The Uncrowned Queen bukan kisah mengenai pahlawan yang meraih kejayaan setelah menggulingkan kekuasaan sang penjahat. Kisah ini hanyalah kisah mengenai segerombolan penjahat yang mendapatkan kejayaan dan cobaan tanpa batasan terhadap karakter protagonis. Dalam kisah yang dipenuhi penjahat ini, tidak ada pahlawan di dalamnya. Novel tragedi sejarah... Genre yang sungguh sangat menjengkelkan. Para penjahat dalam kisah ini mengesampingkan sopan santun, melawan kekangan sosial dan mendapatkan kejayaan abadi. Kisah ini akan berbeda. Karena sosok di dalam tubuh Sophia saat ini, adalah penjahat yang selalu mengenakan mahkota di kepalanya. Sosok yang tidak pernah dikalahkan... Seseorang yang begitu mulia...
127 parts