"Seenggaknya kalo ga bisa bahagia jangan ada luka. " Qaila meneguk habis air kuning di botol yang digenggam nya. Lalu melemparkan botol itu ke dinding. Beberapa detik selanjutnya terdengar suara pecahan kaca dari dalam kamarnya. "Anak kurang ajar, kali ini apa yang kau hancurkan hah. " Gertakan langsung keluar dari mulut pak tua yang berdiri di pintu kamarnya. Qaila memejamkan mata, tidak berniat merespon papanya. Angin malam yang menerpa wajahnya kembali membuatnya muak dengan hidup ini. Dia benci lahir di dunia ini. ~ "jika kemarin Tuhan memberi pilihan, mungkin aku memilih terlahir bukan sebagai manusia" ~