SI PENGGEMBALA: KUASA DAN MORAL

Di sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawi, hiduplah seorang anak lelaki penggembala kambing. Ia masih sangat muda, usianya baru menginjak empat belas tahun. Akan tetapi, semangatnya untuk menjadi orang sukses tidak bisa diragukan.

Bahkan saat ia harus menggembala kambing-kambingnya, dia tetap khusyuk membaca buku yang ia pinjam dari sekolah. Lapangan, pematang sawah, dan waduk menjadi saksi betapa gigihnya Yagami Dewandaru membangun mimpi.

Namun, segalanya hancur saat desanya diluluhlantakkan pasukan Cundomane yang dipimpin oleh Bimo Rakuti. Sehingga membuat Yagami dan keluarganya harus mengungsi ke gunung Argopawitra selama tujuh tahun.

Banyak hal yang terjadi semasa pengungsian, Yagami harus menghidupi ibu dan adik perempuannya. Lantaran sang ayah meninggal tak lama setelah infeksi menggerogoti tubuhnya yang terbakar akibat serangan itu. Yagami juga harus melindungi orang-orang desa yang tersisa dan kembali merebut wilayah Gumingsir.

Ketika semua orang mengincar kursi kekuasaan, Yagami dewasa berusaha keras untuk menghancurkannya. Dia harus menghadapi politikus busuk yang penuh kelicikan dan keserakahan. Apakah dia akan menduduki singgasana itu sendiri atau melemparnya ke neraka?