Story cover for Antara Kehilangan Dan Menemukan by IndahWN4
Antara Kehilangan Dan Menemukan
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jun 07, 2024
Mature
Manusia mana yang hidup tanpa luka dan trauma? 
Manusia mana yang tidak pernah merasakan kehilangan? 
Tapi tidak semua manusia mampu menemukan sesuatu dari sisa-sisa hal yang hilang. 

Bisakah kita tetap menguatkan dan bertahan di tengah-tengah dunia yang segala sesuatunya abu-abu dan penuh ketiba-tibaan? 
Sanggupkah kita menunggu dijemput dan tidak memaksakan pulang sendiri? 

Sungguh kamu tidak sendirian meskipun hanya memiliki dirimu sendiri di sini.

Jika sembuh terlalu sulit, bagaimana kalau kita coba untuk berdamai dan memulai sebuah penerimaan?
All Rights Reserved
Sign up to add Antara Kehilangan Dan Menemukan to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Hopeless cover
Slow Days (FIN) cover
ON REMEMBERING cover
My Ex cover
Sepotong Kekosongan [ THE END ]✔︎ cover
Kita Sembuh Bareng? cover
Karena Aku Tidak Ingin Hilang Tanpa Arti cover
AFKARA [END] cover
BAM || Betapa Aku Mencintaimu (End) cover

Hopeless

31 parts Complete

[COMPLETED] "Whoever told you that life would be easy, I promise that person was lying to you." --Kondisi dimana tidak memiliki ekspetasi tentang hal-hal baik yang akan terjadi dan juga kesuksesan di masa mendatang. [Definition of Hopeless] Apakah ini tentang kisah cinta masa remajaku? Astaga, bahkan aku tidak yakin tentang cinta itu nyata. Yang aku tahu hanya luka dan luka. Itu saja. Tangisanku bukan tangisan patah hati, lagipula perasaanku sudah mati. Jiwaku diasuh oleh sepi, hingga teman terbaikku hanya rasa sendiri. Setidaknya aku punya mereka, orang yang mengajariku bahwa aku tidak sendirian. Meskipun ada kalanya aku menyerah dan pasrah. Apakah akhir ceritaku ini bahagia? Apakah aku akan terus berkawan dengan tangisan, hingga aku lupa cara untuk mencari kebahagiaan? Aku hanyalah satu dari ratusan orang yang sakit secara jiwa, aku bersahabat dengan sesuatu yang mereka sebut depresi. Hingga yang kukenali hanya keputusasaan pada masa depan diri sendiri.