Dibanding ditinggalkan, Tanya lebih memilih untuk melakukan apapun yang Areez inginkan. Apapun itu, meski menyakiti perasaannya, melukai harga dirinya. "Good girl..." Areez mengelus punggung telanjang Tanya dengan ujung jemarinya, tangan lainnya meremas payudara Tanya, mencubit ujungnya yang meremang oleh gairah. "Buka pahamu lebih lebar." Areez berbisik, menggigit cuping telinga Tanya main-main, membuat Tanya gemetar oleh dambaannya atas diri Areez. "Masuk..." Areez memanggil seseorang untuk masuk ke dalam kamar mereka, masih sembari mendekap Tanya dari belakang, menikmati pemandangan vagina Tanya diantara pahanya yang terbuka lebar. Lengan besar Areez mengungkung tubuh Tanya, mencegah gadis itu kabur meski Areez yakin Tanya tidak akan pernah kabur darinya. Tanya melihat wanita lainnya masuk, wanita tak dikenal seperti kebiasaan Areez di setiap kesempatan. Perutnya melilit tidak nyaman, hatinya berdenyut menyakitkan. Tapi Tanya tidak mau Areez meninggalkannya... Jadi ketika wanita asing itu berjalan ke arah mereka, membuka pakaiannya yang tipis, dan bersimpuh di bawah kaki Areez dengan Tanya dalam dekapan lelaki itu. Tanya hanya bisa memejamkan mata, serta berharap aktivitas ini segera selesai. ---Adult Romance Story--- Hanya untuk Pembaca Dewasa Tulisan ini pure hasil imajinasi penulis ditambah referensi dari banyak karya yang penulis nikmati. Dilarang meniru atau memperbanyak cerita ini. Segala hal yang ada dalam cerita ini hanyalah fiksi dan khayalan penulis.
4 parts