Culling Game

Aluna mendapati kedua orang tuanya sudah tak bernyawa saat pulang sekolah, serta Kakaknya yang sekarat adalah mimpi terburuk di siang hari. Saat itu, hanya Mas Rasya yang badannya masih hangat, Mami dan Papi bahkan sudah tidak bernafas sama sekali dan badan mereka mulai dingin. Ditengah rasa pedih Aluna menemukan sebuah amplop berisi undangan. Ia membacanya, Aluna tidak tahu bahwa keputusannya menyetujui undangan tersebut adalah kesalahan terbesar yang pernah ia ambil.

Mampukah Aluna bertahan? Atau justru nasibnya berakhir tragis sama seperti keluarganya?

n: Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata. Jika terjadi kesamaan berarti kemungkinan itu hanya ketidaksengajaan, author mungil ini melarang ceritanya untuk di plagiat, tolong kerjasama nya hehe.

Cerita ini murni karangan, jangan terlalu dianggap serius dan nikmati saja.

Dan juga ini hasil pemikiran saya sendiri, jadi jika lambat ke chapter berikutnya berarti saya lagi pusing🙏