London, 1814
Satu tahun sebelum debutnya, seorang gadis bangsawan memutuskan untuk berkorespondensi secara rahasia dengan seorang pria yang hanya pernah ia temui satu kali sebelumnya.
Lady Sophia Garland seringkali dipandang sebelah mata, dianggap tidak memenuhi syarat, dan memiliki prinsip yang menyalahi aturan. Ia cerdas, berwawasan luas, dan berpikiran kritis, namun sebagian besar pemikirannya terlalu sulit untuk diterima masyarakat dan dianggap provokatif. Singkat kata, Sophia tidak diterima oleh lingkungannya. Tidak jika dia tidak bersedia berubah dan memenuhi harapan masyarakat. Namun di tengah desakan itu, ia menemukan Edward Cavendish, seorang pria misterius yang entah bagaimana menjadi penyemangat Sophia melalui surat-suratnya. Edward tidak meremehkan Sophia, tidak menganggapnya aneh, bahkan ia memahami Sophia.
Namun bertukar surat pribadi dengan lawan jenis, terlebih yang baru satu kali ditemui, adalah sebuah bentuk skandal. Belum lagi perbedaan prinsip di antara keduanya yang belakangan baru Sophia sadari. Entah apakah Sophia harus mempertahankan keberadaan Edward dalam hidupnya, atau menyerah pada keadaan. Namun jika bukan Edward, akankah ada lagi orang-orang yang memahami dan mendukung Sophia apa adanya?
Berlatar belakang London tahun 1814, kisah ini menjalin tema-tema cinta, persahabatan, penerimaan, dan pertumbuhan diri. Saat Sophia mengarungi riak berbahaya dalam harapan masyarakat, juga pengkhianatan pribadi yang tidak terduga, ia belajar bahwa penerimaan dan cinta sejati dapat datang dari tempat yang paling tak terduga.
Terinspirasi oleh pesona "Bridgerton" dan kedalaman yang menyentuh hati dari "Anne With An E", kisah yang ringan namun dramatis ini akan memikat pembaca dengan hiburannya, intensitasnya, dan pencarian abadi untuk mendapatkan tempat.
BRAKKK!!!
Agnessa Ayudia Wicaksono, seorang anak konglomerat di Indonesia.
Agnes berusaha membuka matanya saat tubuhnya terpental jauh dan kepalanya terbentur pembatas jalan dengan sangat kencang, ia penasaran benda apa yang sudah menabraknya.
"Hahaha Sialan." Agnes terkekeh setelah melihat benda yang sudah menabrak tubuhnya.
Walaupun dengan darah yang sudah mengalir dari hidung dan mulutnya, Agnessa masih bisa menertawakan nasib malangnya.
Kalian tau apa yang sudah menabrak Agnes?
BAJAJ OREN!!!
Ya, bajaj oren. Kalian tidak salah baca, kendaraan yang sering kebut-kebutan di jalanan.
Agnes bisa menebak, setelah dirinya tiada pasti akan viral di tv dan media sosil yang menayangkan berita tentang nasib tragisnya.
SEORANG ANAK KONGLOMERAT TEWAS TERTABRAK BAJAJ.
Setidaknya jika Agnes memang harus tiada minimal Lamborghini, Ferrari atau Porsche yang menabraknya.
LAHHH INI BAJAJ. BAJAJ!!! Sangat mengenaskan bukan?
*CERITA INI HANYALAH FIKSI*
*SELURUH GAMBAR DI AMBIL DARI PINTEREST*
* KARYA INI MURNI HASIL DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI*
*MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA KARAKTER, ALUR CERITA, NAMA TEMPAT YANG TERJADI MURNI KARENA KETIDAKSENGAJAAN*
*KATA-KATA DI BEBERAPA AWALAN PART DIAMBIL DARI GOOGLE*