Pantaskah,seorang gadis desa berjodoh dengan CEO tempan? Mungkin, ya. tapi jika takdir berkata kamu akan berjodoh, dengan gadis desa itu kamu bisa apa?.
Kerap di panggil Zuzu gadis desa, pekerja keras di kota orang, dia tidak tau jika pemimpin perusahaan yang ia tempati bekerja, adalah seorang yang ia tabrak di lain hari Saat ia pulang kampung.
_______________
"maa syaa allah, Alhamdulillah aku bisa ke alun-alun lagi setelah sekian lamanya." menolong seorang gadis melihat sekeliling dengan kagumnya, sampai tidak fokus dengan jalan di depannya.
BRUKKK
"Maaf, saya tidak sengaja menabrak anda karena disini ramai sekali" ujar seorang gadis sambil tunduk pandangan, menahan sakit karna lututnya terluka namun tertutup oleh gamis.
"Hm, lain kali hati-hati saat di tempat ramai" jawab Pria itu.
____________
"Yallah, berilah petunjuk bagi hamba jika gadis itu jodoh hamba, sungguh aku mengaguminya saat pertama kali bertemu"
______________
"Tumben galau bro biasanya biasa-biasa aja" tanya seorang pemuda.
"Iya tuh, mending tebak-tebakan dah sama gue"ujar salah satu temannya pemuda itu,
"Buah yang dari Arab itu naon sih namanya? Trauma tapi menjalani hubungan sama orang lain ya?" Tanyanya
"Kurma be**, bukan trauma" ujar si pemuda yg lainnya itu,
"Kue yang di warung itu opo tegese dadi kuwat ya?"
"Biskuat anj*r, punya temen gak ada yang bener kalau ngomong Herman gue" ujar salah satu dari mereka
"Herni bukan Herman ai maneh"
" Maneh iku opo?"
_________
Heeem gimana kira-kira kelanjutannya? Penasaran gak Siapa pria yang lagi berdoa sama yang adu mulut?? dan siapa itu zuzu? Gimana ya kelanjutannya? Yukk baca sekarang. >_<
Start: 1 april 2024
End: -
⚠️Note: Plagiat jauh-jauh , ini hasil pemikiran ku sendiri, dan mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh atau kurang dalam ilmu agamanya 🙏
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan