Mencekam, itulah keadaan yang pantas disematkan pada malam ini. Gemuruh petir dan derasnya suara air hujan yang turun semakin menjadikan malam begitu mencekam. Di gedung tinggi dengan kaca besar yang memperlihatkan betapa buruknya cuaca malam ini, terdapat sepasang laki-laki dan perempuan yang saling bertatap. Keduanya sama-sama diselimuti emosi yang menghitam. Terlebih lagi jika melihat bagaimana rupa mereka. Berantakan, itulah yang dapat disematkan sekarang.
Perlahan dan penuh kehati-hatian, kaki itu melangkah mendekat pada sosok yang sedang memegang sebuah senjata api. "Letakkan benda itu." Perintahnya dengan tegas. Langkahnya tinggal beberapa lagi, namun sosok yang memegang senjata api itu berlari mendekat ke kaca.
Dor!
Tanpa ragu, ia melepaskan satu tembakan yang diarahkan ke kaca, yang mengakibatkan kaca itu pecah, sehingga angin yang bersamaan datang dengan hujan masuk ke dalam ruang itu. Tentu saja, tindakan yang baru saja terjadi cukup membuatnya kaget. "Sekali lagi aku katakan, letakkan benda itu!" Ia masih menco melangkah secara perlahan agar orang yang ingin ia selamatkan tidak berbuat nekat lebih dari yang sudah dilakukannya. Orang yang memegang pistol itu berlari ke arah kaca yang pecah, perlahan tubuhnya basah karena terkena air hujan.
Ia meletakkan mulut pistol tepat di bawah dagu, dengan jemari yang siaga untuk menekan pelatuk, "Tidak ada satu orang pun yang bisa menyelamatkanku, termasuk kau."
Dor!
YUK FOLLOW DULU SEBELUM BACA 💓
Sepasang mata tajam memandang ke arah lantai 2 tepatnya di koridor kelas XI. Memandang seseorang yang mungkin kakak kelasnya dengan tatapan tertarik.
Tatapan tajam memandang penuh obsesi. ALISTER BRAHMA CAKRABIRAWA anak pemilik sekolah sekaligus pewaris CAKRABIRAWA CORP. Anak tunggal dari pasangan Damian Cakrabirawa dan Gladys Ayu Cakrabirawa. Lelaki yang baru menginjak kelas satu tepat hari ini.
Memiliki paras yang tampan dan tubuh yang atletis banyak wanita yang mengidolakan lelaki tersebut
Tetapi Sifatnya yang arrogan dingin tak tersentuh tersebut membuat mereka takut untuk sekedar mencoba mendekati ataupun menyapa
Tetapi untuk pertama kalinya ALISTER merasa tertarik dengan yang namanya wanita yaitu kakak kelasnya sendiri, GABRIELLA RUBY DJOSALIEM.
Tiba tiba pandangan mereka bertemu. ALISTER yang melihat Gaby memandangnya pun reflek menyunggingkan bibirnya tipis. Tapi di mata Gaby senyuman tersebut mengerikan membuat nya langsung mengalihkan pandangan.
ALISTER mengerutkan dahinya bingung, namun kemudian dia kembali tersenyum tipis. Senyum yang menggambarkan obsesi.
"is mine!" gumam lelaki tersebut dengan senyum smirknya.
[ON GOING]
Aku usahain up tiap hari ya 💗
Hi guys ini cerita pertama aku. Semoga kalian suka yaa ...
Thankyou 💓