Desa di atas awan. Bukan karena desanya benar-benar berada di awan, melainkan karena letaknya di kaki gunung yang begitu tinggi sehingga desa itu selalu diselimuti kabut setiap pagi, sore, atau setelah hujan. Tokoh utama cerita ini adalah Raden, seorang pemuda yang mengalami keterbatasan buta warna total. Ia hanya bisa melihat desa yang indah itu dalam dua warna saja: hitam dan putih. Cerita dimulai dengan latar belakang kelam Raden Arjuna, yang memiliki seorang ibu pelacur tanpa seorang ayah. Meskipun Raden akhirnya mengetahui pekerjaan ibunya, yang bisa dia lakukan hanyalah diam dan menutup mata. Hingga pada suatu hari, ibunya berkata sudah lelah dengan kehidupan malamnya sebagai seorang pelacur. Ibunya ingin pulang ke desa terpencil yang mendapat julukan Desa di Atas Awan. Raden tidak pernah pergi ke desa itu sebelumnya; ia dibesarkan di tengah hiruk pikuk kota metropolitan dan awalnya tidak setuju untuk kembali ke desa tersebut. Namun, melihat ibunya menangis dan meratapi kehidupannya sebagai pelacur di kota, Raden akhirnya setuju untuk pulang. Namun, hidup di desa ternyata sama kerasnya. Ibunya digunjingkan oleh satu desa karena masa lalunya sebagai wanita yang menjual diri. Tak hanya itu, ibunya ternyata memiliki hutang yang besar kepada seorang petani kaya di sana. Di tengah kesulitan tersebut, Raden bertemu dengan seorang preman bernama Sadewa Yudhistira. Raden, yang tidak pernah memiliki sosok ayah, merasa takjub dengan Sadewa. Meski Sadewa adalah seorang preman yang sering melakukan tindakan kriminal seperti begal motor, bagi Raden, Sadewa adalah sosok laki-laki dewasa pertama yang ia kagumi. Raden tidak peduli meskipun ia harus terjerumus ke dalam kehidupan kriminal bersama Sadewa. Jika dengan menjadi preman Raden bisa mendapatkan uang untuk melunasi hutang ibunya dan mendapatkan sosok yang bisa mengayomi dirinya, ia rela melakukannya. Tanpa Raden sadari, perasaan ganjil itu pun muncul. Perasaan cinta yang perlahan muncul dan membuat Raden gila.
5 parts