Rukma Ila Nareswari tau bahwa dunia ialah tempat yang penuh akan tipu daya. Dalam kegelapan, ia akan bertumpu pada kedua kakinya sendiri. Tanpa berharap pun mencari. Ia akan melangkah kuat tanpa perlu tangan yang menggenggam. Baginya perasaan hanyalah angin lalu, dan cinta adalah sesuatu yang asing. Sedangkan Pramuditya bagaikan badai yang berkelana. Ia menari liar dari satu hati ke hati yang lain seperti bayangan hitam di malam kelam. Hatinya seperti angin yang berhembus bebas, menyapu siapa saja tanpa pernah menetap. Baginya cinta adalah permainan. Cinta hanyalah ilusi indah tak berjejak. *** Cerita ini murni atas khayalan semata. Apabila terdapat hal-hal yang memiliki kesamaan baik secara kepenulisan maupun penokohan, maka hal tersebut hanyalah ketidaksengajaan yang tidak disengaja. Selamat Membaca..
9 parts