Sunshine In The Rain

"Apa hanya sebatas itu, rasa benci kamu terhadap orang-orang yang menghancurkan keluarga kamu yang penuh cinta itu?" Pertanyaan itu terdengar penuh marah.

"Jika kamu ingin membalas dendam, lakukanlah dengan baik. Lakukan dengan berani, bukankah kamu sudah masuk kedalam hidup saya sampai sejauh ini?" Mata amber itu tak berkedip, menanti punggung rapuh itu berbalik kearahnya.

"Selesaikan apa yang sudah kamu mulai, jangan lari seperti seorang pengecut!"

"Pengecut?" Bulan membalikan tubuhnya, dan tersenyum getir.

"Setelah tahu semuanya, apa anda akan membiarkan saya begitu saja?"

"Balaskan dendam itu!" Ungkap Nauval tanpa ragu.

"Mereka keluarga anda!" Sanggah Bulan tak percaya, bisa saja Nauval menjebaknya.

"Keluarga?" Laki-laki itu membuang pandangannya, "Bagi mereka saya tidak lebih, hanya sebuah boneka yang diberi nyawa dan dibiarkan hidup!" Nauval melangkah mendekat, tidak peduli dengan hujan yang semakin deras mengguyur.

"Jangan biarkan semua yang kamu lakukan sia-sia!" Nauval menatap mata Rembulan lekat, bahkan dengan jarak mereka yang sangat dekat.

"Lalu apa yang harus saya lakukan?"

"Tetaplah disisi saya, dan saya akan membantu kamu membalaskan dendam itu!"

"Haha, anda gila!" Jeda, Bulan balik menatap mata amber itu dengan serius. "Memangnya dengan cara apa anda akan membalasnya?"

"Saya akan menikahi kamu!"

Pandangan dingin itu seolah menembus pertahanan Bulan dan menggerogoti seluruh tekad dan keberaniannya. Tanpa sadar Bulan melangkah mundur. Tetapi laki-laki itu mencengkram lengan Bulan erat.

"Menikahlah dengan saya, dan saya pastikan akan membalas semua penderitaan kamu tanpa tersisa!"