Seberapa penting kecantikan di dunia ini? Pertanyaan ini mungkin terlihat sederhana, namun jawabannya dapat membuka banyak tabir tentang obsesi manusia terhadap penampilan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana orang-orang berlomba-lomba mempercantik diri mereka. Produk-produk kecantikan bertebaran di iklan-iklan, menawarkan janji-janji keindahan yang sempurna. Industri ini berkembang pesat, menciptakan standar kecantikan yang kadang tidak realistis.
Di tengah hiruk-pikuk ini, seorang siswa perempuan yang cantik baru saja pindah dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ke Jakarta. Kepindahannya ini disebabkan oleh pekerjaan orang tuanya yang mengharuskan mereka untuk menetap di ibu kota. Dia diterima di salah satu sekolah populer di Jakarta, yang terkenal dengan siswa-siswinya yang cantik dan tampan.
Sekolah ini, meskipun terkenal akan prestise dan keindahan para siswanya, ternyata memiliki sebuah sistem peringkat yang membagi siswa berdasarkan kecantikan atau ketampanan mereka. Semakin cantik atau tampan seorang siswa, semakin tinggi pula peringkat dan status sosial mereka di sekolah. Para siswa di peringkat tertinggi menikmati berbagai privilese yang membuat mereka semakin menonjol di sekolah.
Namun, di balik wajah-wajah rupawan ini, terdapat kebejatan dan aib yang terpendam. Sekolah ini menyimpan banyak rahasia kelam dan dendam yang tersembunyi. Untuk menjaga wibawa dan citra sekolah, semua keburukan ini tertutupi dengan rapi. Hanya mereka yang berani menyelami kedalaman kehidupan di sekolah ini yang bisa melihat sisi gelap yang sesungguhnya.
Siswa perempuan yang baru pindah ini, dengan kecantikannya, segera mendapati dirinya berada di pusat perhatian. Tapi, sedikit demi sedikit, dia mulai melihat retakan di permukaan sempurna sekolah ini. Akankah dia terjebak dalam permainan peringkat dan kecantikan, atau mampu mengungkap kebusukan yang tersembunyi di balik wajah-wajah menawan tersebut?