"Ara kan juga anak mama dan papa, kenapa ara berbeda?"
***
"Mama ara mau sosis nya..."
"Hai! Siapa yang nawarin kamu!"
"Sosis itu untuk kedua anak saya!"desis mamanya.
"T-tapi ara juga mau sosis"cicit ara.
***
"Ara kalau cita cita nya apa?"
"Cita cita ara mau jadi orang hebat!"
"Biar ara bisa di sayang sama mama papa kayak bang zee dan bang aldo..."ujar ara semangat.
***
"Bang zee sama bang aldo mau kemana?"tanya ara menatap ke arah kedua abang nya yang sudah rapi dengan pakaian sekolah TK nya.
Zee menatap sinis ke arah ara, ia mendorong tubuh kecil ara membuat anak itu tersungkur ke lantai.
"Aduh..."ringis ara
"Pergi sana, jangan deket deket!"ucap zee.
"Tau, sana jauh jauh. Kita berdua jadi gak selera makan liat muka kamu!"sahut aldo.
***
"Bapak, bang aldo sama bang zee mau kemana sih itu?"tanya ara.
"Sekolah den. Kan bang zee dan bang aldo udah harus masuk sekolah"jelas pak tio.
"Sekolah? Kenapa ara ndak sekolah juga?"ucap ara.
Pak tio terdiam. Seharusnya ara juga ikut bersekolah dengan dua kembaranya itu.
"Em, den ara udah makan?"tanya pak tio, mengalihkan pembicaran.
Ara menggelengkan kepalanya pelan.
"Ya udah, kita sarapan yuk, pak tio tadi beli bubur"ucap pak tio.
Tag:
#ara nomber 1
(SLOW UPDATE)
[DILARANG PLAGIAT]
Ia bertemu dengan si kecil Eunbi, sempat menolak kehadiran gadis itu namun ada banyak kesamaan diantara mereka yang membuat keduanya dapat saling terikat tak terkecuali ego.
"Maaf. Maaf karena ibu gak pernah mau ngalah"