"Rembulanku, kau akan kembali pada dekapanku.Aku pasti menemukanmu..!!"
Pencarian seorang CEO terhadap wanita yg ia cintai selama bertahun tahun,kini tertuju pada seorang anak SMA culun berkacamata,cupu,dan sering di bully di sekolahnya.
Pertemuannya dengan gadis itu adalah ketidaksengajaan dari sang sopir yang menabrak gadis tersebut saat pulang sekolah, dan bertanggung jawab dengan mengobati gadis itu dirumahnya.
Saat gadis itu sadar dan mulai pulih,ia bergegas mengemasi barang barangnya dan ingin pergi dari rumah itu.
"AAHHH....!!ini jam berapa..?ibu pasti marah kalo aku belum pulang,kaca-kacamata mana ya...!"
BRUUKK..!!
"Aduhh,Lula nabrak apaan ya..,gak keliatan soalnya,aduh kacamata Lula mana ya.."
Sialnya, ia tak menemukan kacamatannya,dan penglihatannya menjadi buram,hingga akhirnya menabrak seorang CEO muda itu.
Sekilas CEO itu memperhatikan gadis yang terjatuh di hadapannya dan menyadari sesuatu.
"Hmm aku mengenali tanda itu" gumam Devan.
Firasat yg kuat mengatakan ia telah menemukan kekasihnya,tapi ia sendiri tak yakin bahwa gadis tersebut adalah wanita yang ia cari saat ini.
"Rey,gue minta lo awasi siswi SMA,
dan cari tahu identitasnya.."
"yaelah,,gimana caranya bjir,gue harus jadi mata mata gituh?"
"Engga gitu juga bego,lu pura pura jadi siswa baru di SMA itu,dan lo harus jagain dia,lo harus ada di sisinya"
"Hmm,menurut gue, lo ngira cewe SMA itu adalah cewek lo yg udah lama hilang?"haha gausah ngada ngada deh lo,mana mungkin anak SMA itu cewek lo,gila!"
"Apakah benar gadis itu adalah wanita yg ia cari cari selama ini?"
Skay, seorang siswa yang menyimpan luka trauma mendalam, mencoba menjalani "normalitas" di SMA khusus cowok. Setiap sudut sekolah terasa asing, setiap bisikan bagai mengikis sisa-sisa dirinya. Terbiasa diabaikan atau ditatap iba, Skay hanya ingin menghilang. Namun, kedatangan seorang siswa baru yang polos dan lugu, Linus, justru menarik perhatian Dewa, si penguasa koridor yang kejam. Skay tahu, ketenangan semu yang ia cari akan segera terenggut. Di tengah hari-hari yang suram, Skay menemukan tempat pelarian di atap sekolah. Sebuah tempat sepi yang selalu ia anggap miliknya sendiri. Namun, ketenangan itu terusik oleh kehadiran Devano, seorang pembuat onar dengan rambut pirang acak-acakan dan mata setajam elang. Devano, dengan ejekan tengil dan tatapan menggoda yang terang-terangan, selalu berhasil memancing Skay keluar dari cangkangnya. Devano, yang terbiasa mendapatkan segalanya dengan mudah, justru tertarik pada sosok Skay yang dingin dan misterius. Baginya, Skay seperti teka-teki yang harus dipecahkan, sebuah tantangan di antara rutinitas perkelahian dan reputasinya sebagai berandalan. Di balik ejekan dan godaan yang intens, Devano menemukan sesuatu yang menarik di dalam Skay, sesuatu yang tak bisa ia lepaskan. Seiring berjalannya waktu, interaksi penuh godaan di atap sekolah perlahan membuka dinding pertahanan Skay. Devano mulai melihat lebih dari sekadar "hantu tampan" yang trauma, sementara Skay mulai merasakan denyut kehidupan yang berbeda di hadapan Devano. Namun, masa lalu kelam yang terus menghantui Skay, serta intrik dan kekuasaan di sekolah, mengancam untuk menarik keduanya ke dalam jurang yang lebih dalam. Apakah Devano bisa menembus trauma Skay? Dan bisakah hubungan yang tumbuh dari ejekan dan ketegangan ini bertahan di tengah bayang-bayang masa lalu yang mengerikan?